FOGGING NYAMUK DEMAM BERDARAH HARUS DILAKUKAN DUA KALI

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lumajang kembali lakukan fogging untuk membunuh dan mencegah berkembang-biaknya nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang dengan sasaran area blok, kamar hunian, dan saluran air yang menjadi habitat berkembang biaknya nyamuk.

Perawat Lapas Lumajang, Nur Fadillah, menjelaskan fogging dilakukan sebagai deteksi dini jajaran Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur terhadap wabah penyakit menular, khususnya DBD.
"Fogging yang dilakukan dua kali itu bertujuan untuk memberantas nyamuk-nyamuk dewasa yang kemungkinan baru melewati masa pertumbuhannya. Seperti diketahui, hanya dibutuhkan waktu delapan hari untuk jentik nyamuk berubah menjadi nyamuk dewasa.

Ketika nyamuk ini dewasa, kemudian menggigit orang yang memiliki virus Dengue, maka virus itu bisa ditularkan kembali oleh nyamuk yang sama ketika menggigit orang lain. Satu nyamuk saja bisa menggigit banyak orang, bagaimana kalau nyamuk itu jumlahnya meningkat? Inilah yang patut diwaspadai karena bisa berakibat banyaknya yang terkena DBD. Apalagi, kondisi di blok dan kamar hunian dengan tingkat hunian yang padat sehingga kami berinisiatif untuk melakukan pencegahan sedini mungkin,” terang Nur Fadillah.

Sementara itu, Kepala Lapas Lumajang, Edi Sigit Budiman, melalui Kepala Subseksi Perawatan Narapidana/Anak Didik, Kukuh Setia, menjelaskan pihaknya melakukan langkah-langkah responsif, seperti optimalisasi layanan poliklinik dengan memberikan sosialisasi hidup bersih di blok hunian, pembagian vitamin daya tahan tubuh, dan pemeriksaan kesehatan. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Puskesmas Badau, Dinkes Kabupaten Belitung, maupun Divisi Pemasyarakatan.

“Kami apresiasi respon cepat dari Dinkes Kabupaten Lumajang untuk pelaksanaan fogging. Untuk saat ini, ketersediaan obat-obatan di poliklinik Lapas juga dalam kondisi aman dan layanan kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan berjalan dengan baik,” pungkas Edi Sigit.